Selasa, 13 Januari 2015

Rahasia - Berbagi Dan Berkelimpahan (Cara Banyakin Rejeki Dengan 'Berbagi'")


image

“Berbagi”, satu hal menarik untuk kita bahas pada kesempatan kali ini. 

Seorang teman saya yang beberapa waktu lalu sempat ke Jerman menghubungi saya lewat chat di FB menawari saya untuk menjadi kontributor di website-nya. Setelah sejenak berpikir, segera saya meng-iya-kan. 
Dalam banyak kesempatan, saya berusaha untuk tidak menolak tawaran kebaikan sekiranya saya mampu. Ada sebuah kalimat menarik yang saya suka. Begini kalimatnya, “Kita tidak tahu dari siapa, kapan, dimana jalan keberuntungan yang akan membawa kita pada kesuksesan; karena itu, berbuat baiklah kepada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja kita berada”

Seorang teman juga pernah menasehatkan, “Berbuat baiklah, siapa tahu ada malaikat yang lewat lalu dengan perbuatan baik itu kita diijabahi keinginan kita”. Menarik juga pesan teman tadi. Semua itulah yang mendorong saya untuk berusaha berbuat kebaikan. Sebisa mungkin walaupun hanya berupa gagasan, sekedar kalimat inspiratif mungkian pula kata-kata motivatif. Lagi pula Allah SWT menjanjikan balasan lebih atas perbuatan baik yang manusia lakukan. Mereka yang berinfak dibalas 10 kali lipat bahkan lebih. Ajakan kebaikan jika ternyata diikuti oleh seseorang diberi ganjaran sama dengan dia yang melaksanakan (tanpa mengurangi ganjaran yang melaksanakan). Janji surge untuk perbuatan baik yang mampu menjadikan seorang yang jahat berubah jadi baik. 

Travel Bisnis terdasyat 2015 modal sekali hanya 50 ribu untung berlipat.. BISNIS TIKET PESAWAT & TIKET KERETA API - ISTANA TOUR AIRLINE SYSTEM  

 

www.tiketkarlita.blogspot.com
 WWW.ISTANATOUR.COM/?id=PRO1002444

Kita tidak kehabisan sarana berbuat kebaikan. Mereka yang kaya berbagi dengan hartanya, mereka yang pandai berbagi dengan ilmunya, mereka yang kuat berbagi dengan tenaganya, bisa juga dengan mengajak melalui lisan, dan kalau tidak bisa apa-apa cukup dengan tidak berbuat aniaya pada orang lain (diam).
Ada sebuah rahasia yang ingin saya bagikan dalam kesempatan ini terkait dengan judul tulisan, “Berbagi dan Berkelimpahan”. Mungkin ada yang sempat terusik dengan judul tersebut, “Berbagi itu bukannya menjadikan kekurangan? Kok ditulis malah menjadikan berkelimpahan?” Itulah kekhawatiran manusia. Khawatir jika hartanya dibagikan (infak) ke orang lain akan berkurang. Perenungannya, “Adakah orang yang jatuh miskin karena berinfak?” Justru kenyataannya semakin banyak berbagi, semakin bertambah apa-apa yang dimiliki. Hal itu barang kali yang menjadi salah satu rahasia mengapa orang kaya semakin menjadi kaya. Mereka beramal dengan harta lalu Allah SWT melipatgandakan balasannya.

www.asetgemilang.blogspot.com

 Abdurrahman bin Auf pernah menginfakkan seluruh unta dan barang dagangannya untuk kaum muslimin. Tiada rasa kekhawatiran dalam dirinya akan menjadi miskin. Tetap saja kekayaan Abdurrahman bin Auf melimpah. Selain karena kemampuannya dalam berbisnis juga berkahnya dari infak yang dia lakukan. Mudah-mudahan kali lain saya bisa mengupas perihal kaum muslimin golongan fakir yang menemui Rasulullah mengadukan bahwa amalan di dunia ini sudah habis diborong para sahabat yang kaya harta. Tentunya pada ingin tahu juga rahasia kesuksesan bisnis Abdurrahman bin Auf? Sedikit sudah saya kupas di Buku MASTER from minder. Belum baca? Bacalah buku itu.

www.rahasiadibalikkeberuntungan.com/?id=gemilang
 

“Berbagi dan Berkelimpahan”

Sebelumnya saya ingin bertanya. Tahu Laut Galilea? Pernah mendengar setidaknya ya. Kalau Laut Mati? Pasti banyak yang tahu. Nah, kita akan belajar perihal “Berbagi dan Berkelimpahan” dari kedua laut tersebut. 
Laut Galilea airnya sangat jernih, bening, dan menjadi pusat penghidupan banyak orang. Beragam pemanfaatan airnya, mulai dari masak, mandi, dan berbagai keperluan lainnya. Banyak ikan dan beraneka kehidupan laut ada di Galilea. Bagaimana dengan Laut Mati? Sungguh keadaannya berkebalikan. Airnya asin, gelap, dan tentunya tidak ada yang mau hidup di Laut Mati. Padahal, keduanya memiliki sumber mata air yang sama yaitu Sungai Yordan. 


www.topi12pas.blogspot.com
 
Rahasianya di sini. Tabiat Laut Galilea dengan Laut Mati berbeda. Setelah menerima sumber air dari Sungai Yordan, Galilea meneruskan airnya ke sungai yang lain. Berbeda dengan Laut Mati yang tidak mengalirkan airnya kemana-mana. Laut Mati hanya menerima tetapi tidak ‘mau’ meneruskan. Hal itu pula yang menjadikannya dinamai Laut Mati. 
Di lingkungan yang lebih dekat, kita bisa temukan air yang menggenang dalam jumlah yang besar. Sungai yang mampet misalnya. Bisa dipastikan airnya kotor, warnanya tidak bening, dan banyak nyamuk alias rawan penyakit. Selain itu, jika sewaktu-waktu debit air bertambah, resikonya bisa terjadi banjir. 

www.natansumiyarto.blogspot.com

 Kita belajar dari Laut Galilea dan Laut Mati serta keadaan air yang mengalir dan menggenang perihal “Berbagi dan Berkelimpahan”. Jika air itu ibarat harta tentunya ada hak orang lain pula dan harus dialirkan. Jika tidak dialirkan akibatnya rawat akan kejadian yang tidak diinginkan. Ada aja pengeluaran untuk hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya kehilangan, sakit, bisnis yang tidak untung-untung dst. (Kita berlindung dari hal demikian).


www.afiat99.blogspot.com
 
 

“Berbagilah karena itu akan membersikan; Berbagilah karena itu akan memperlancar aliran; Berbagilah karena itu justru akan menjadikan keberlimpahan”

Tidak perlu berbangga hati jika banyak berbagi terutama harta (infak). Bukankah infak itu untuk membersihkan harta? Jika banyak yang disortir (dibersihkan) bukankah itu artinya banyak kotorannya? Adakah bangga dengan banyak kotoran? 
Selamat Berbagi dan Berkelimpahan.
(by pariman siregar)